Reminisensi Konser Fazerdaze

Assalamualaikum Wr. Wb.

Tidak terasa tahun 2017 sudah menemui ujungnya. Kita sebagai manusia tidak bisa mengulang kembali pada masa-masa yang terjadi di tahun ini, tapi satu hal yang pasti, bahwa kita dapat mengenang memori tersebut, bahkan dalam tahun-tahun setelahnya. Secara personal, banyak hal-hal yang saya- (eits biar nggak kaku banget, pake gua-elu aja ya) -gua alami, salah satunya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menyaksikan konser Fazerdaze di Jakarta. Dalam postingan kali ini, gua ingin membahas pengalaman tersebut dengan dalih sebagai nostalgia dan sedikit menyombon-, ya benar nostalgia semata. Oke tanpa perlu basa-basi langsung saja, cusss.

21 Oktober 2017. 
Tanggal tersebut merupakan tanggal dihelatnya konser Fazerdaze di Rossi Musik, Jakarta. Konser tersebut merupakan konser yang gua datangi setelah sekian lama absen dari dunia perkonseran dengan dalih proses pendewasaan dan kemapanan ekonomi, Halah, emang dasar orangnya malesan aja. Sebelum lebih jauh ke sana, pasti kalian bertanya-tanya (nga deng, boong) "kenapa seonggok Imron Ahmady bisa kenal dan suka Fazerdaze?"

Oke, jadi begini ...
Di suatu hari, dengan kondisi melawan kebosanan, gua mencoba mengalihkan kebosanan tersebut dengan kegiatan yang sebenarnya nggak produktif banget sih, yaitu youtube-an. Alasannya ya berharap mendapatkan referensi-referensi menarik saja. Saat pertama masuk ke laman utama youtube, mata gua langsung menyoroti salah satu video. Ya benar, video yang berisi salah satu lagu Fazerdaze, lebih tepatnya yang berjudul Lucky Girl. Dengan thumbnail menarik dengan tampilan ala wanita Jepang yang sedang tersipu malu, langsung saja gua dengarkan lagu tersebut. Bang! Lagu ini menari-nari di kuping gua lebih dari ekspektasi. Lagunya sangat catchy dan saat nyaman didengarkan, khususnya dalam kondisi menyendiri (sad, but not that sad).

Sumber: youtube.com

Seiring berjalannya hari, gua mulai terbiasa mendengarkan album Fazerdaze. Sampai sekarang ini, yang gua ketahui, Fazerdaze sudah menelurkan satu mini album yang berjudul Fazerdaze EP (2014), dan satu album yang berjudul Morningside (2016). Semua lagu dari masing-masing album tersebut berhasil memikat kuping, hati, dan pikiran gua (cigitu), karena memang lagu tersebut baik dari segi musik maupun lirik sangat memanjakan. Karena ketertarikan pada lagu dan album tersebut, akhirnya ketertarikan tersebut merambah pada latar belakang sang musikus. Awalnya gua berpikiran bahwa Fazerdaze ini adalah musikus dari Jepang, tapi setelah googling sana-sini, akhirnya dapat diketahui bahwa Fazerdaze memiliki nama asli Amelia Murray dan berasal dari New Zealand, dan tidak sampai situ, ternyata si Amelia itu memiliki setengah darah Indonesia (berasal dari sang Ibu). Wow, cukup bikin kejut-kejut Subhanallah, bukan?

Dengan dipenuhinya kriteria-kriteria musik yang saya suka, akhirnya pada suatu waktu, dengan mantap saya deklarasikan bahwa, tiga band/musikus luar yang wajib saya tonton secara live jika mampir ke Indonesia khususnya Jakarta adalah CHVRCHES, Lorde, dan -wait for it- Fazerdaze (terhitung sampai Desember 2017, sudah nambah satu yaitu The Regrettes). Setelah terluntang-lantung bersama harapan tersebut, ternyata beberapa bulan selanjutnya ada percik harapan dari salah satu akun instagram yang bernama Studiorama yang mengumumkan akan dihelatnya konser Fazerdaze. Gua pun speechless (maklum belum pernah dapet pengalaman begini, seperti orang-orang sebelumnya), dan akhirnya gua pun memasang fitur Turn On  Post Notifications pada akun tersebut. Dan sampai akhirnya penjualan tiket diumumkan, pada hari itu pula gua langsung pesan tiket tersebut tanpa memikirkan siapa yang akan menemani nantinya (emang nggak punya temen aja, sad).

Poster by @ardneks
Ada Grrrl Gang dan Sharesprings juga!

Akhirnya hari Sabtu pun telah tiba (kala itu saat 21 Oktober 2017).
Gua pun langsung bergegas ke Rossi Musik sore hari, sendirian, mengingat teman-teman yang pengen ikut tidak kebagian tiket. Alhasil ya tidak berekspektasi untuk menyaksikan konser ini bersama teman. Namun ternyata saat mengantri, akhirnya gua pun berkenalan dengan salah satu orang yang ingin menyaksikan konser juga, yang bernama Indra. Setelah berkenalan akhirnya kami saling bertanya-tanya seperti makhluk sosial pada umumnya, dan ternyata dia juga datang ke konser itu sendiri, akhirnya gua menyerukan untuk menyaksikan konser itu bareng-bareng, dan dia mengiyakan seruan tersebut (oke akhirnya ada temennya juga).
Konser pun akhirnya dimulai, dengan diawali oleh pertujukan band Sharesprings dan kemudian Grrrl Gang. Sebagai opener, kedua band tersebut cukup baik memulainya (khususnya pada pertunjukan Grrrl Gang yang sangat aduhai) walau ada sedikit kekurangan teknis (saat pertunjukan Sharesprings) seperti sound-nya, tapi selebihnya oke.

Akhirnya, yang tunggu-tunggu datang juga. Fazerdaze a.k.a. Amelia Murray sudah berada di atas panggung, dan gua masih memikirkan apakah ini nyata atau tidak (lebay, lurd). Dan yang teringat oleh gua saat itu adalah bahwa gua sangat menikmati dengan syahdu lagu-lagu yang dimainkan olehnya. Lagu demi lagu sudah dimainkan, saat itu juga kebahagiaan terus bertambah, namun ada satu kecemasan dalam diri saya bahwa lagu Fazerdaze favorit saya, yaitu Little Uneasy belum juga dimainkan. Hingga akhirnya dipenghujung acara, Lucky Girl menjadi lagu pamungkas yang dimainkan bersamaan dengan meledaknya reaksi para penonton (salah satu vibe konser terbaik yang saya datangi). Selesai lagu tersebut dimainkan, Fazerdaze beserta kru hendak berpamit pulang, namun penonton masih meneriakan chant "we want more" dengan riuh, sampai akhirnya Fazerdaze naik kembali ke panggung diikuti dengan tepuk tangan dan sorak sorai penonton. Lagu tambahan yang dimainkan, tidak lain, tidak bukan, adalah Little Uneasy, lagu yang saya tunggu-tunggu. Konser Fazerdaze hari itu pun ditutup dengan sangat manis dan saya sudah sangat puas.

Tapi apakah hanya sampai situ?
Tidak. Selesai pertunjukkan gua dan Mas Indra mencoba menjajal stan merch-nya Fazerdaze dengan harapan membeli salah satu barangnya agar lebih sah. Alhamdulillah, gua kebagian beli baju yang tersisa tinggal satu yang pas dengan ukuran. Namun sayang, Mas Indra tidak kebagian apa pun karena semua barang sudah terjual, namun ternyata dia menyimpan album Morningside dalam bentuk kaset, jadi ya tidak terlalu kecewa.
Setelah membeli merch, kami pun berharap dapat kesempatan untuk meminta tanda tangan dan berfoto dengan Amelia. Sembari menunggu, kami melakukan kegiatan lain seperti berfoto dengan yang lain, salah satunya saya berfoto dengan vokalis plus gitaris Grrrl Gang (Kak Angee).

with @spongebobsensual

Ada satu momen di mana saya dan Mas Indra menemukan setlist Sharesprings, tanpa babibu kami pun langsung memungutnya (lumayan rezeki hahah).

Sharesprings setlist

Setelah akhirnya menunggu tanpa ada harapan untuk bertemu sekali lagi dengan Amelia, akhirnya gua dan Mas Indra memutuskan untuk naik ke lantai tiga Rossi (tempat dihelatnya konser). Tak disangka-sangka, ternyata Amelia berdiri tepat di stan merchandise-nya. Gua dan Mas Indra pun langsung berdiri mengikuti baris antrian yang sebenarnya tidak terlalu ramai, karena kurangnya eksposur.
Jarak garis antrian pun semakin sedikit, gua yang bermodalkan baju yang baru dibeli tadi pun merasa deg-degan. Sampai akhirnya berada di meja depan, Mas Indra pun mengeluarkan barangnya yg hendak dimintai tanda tangan, yaitu kaset Morningside-nya dan foto hasil print-an sendiri, dan dia membagikan lebihan fotonya kepada saya. Salah satu orang baik yg saya temui. Dan akhirnya keinginan untuk bertemu dan berfoto, bahkan berbincang barang satu atau dua pertanyaan pun dapat terpenuhi. Sungguh salah satu nikmat Tuhan yang nyata.

Legalisir agar sah!
Mbak Amel, luvluv

Begitulah sekiranya sepercik pengalaman gua di tahun ini. Pengalaman yang memang tidak sehebat dan semenarik orang lain, tapi pada akhirnya sekecil-kecilnya pengalaman masih memiliki makna. Gua juga ingin berterima kasih kepada Mas Indra yang sudah menjadi teman seper-konser-an dan sudah sangat baik membagikan dua foto Fazerdaze kepada saya untuk dilegalisir oleh sang musikus, gua harap kita bisa nonton konser banget lagi, cheers mas.

Oke karena sudah terlalu panjang, saya akhiri postingan blog ini dengan salah satu penggalan lagu Fazerdaze,
"JUST ONE MORE TAKE, I'M STILL FEELING MY WAY."
Okay, 2018, here I go.

Komentar

Postingan Populer