Pengalaman Selama Tafakur Alam

Bismillahirrahmanirrahim yo Assalamualaikum Wr. Wb.
Wah udah lama banget nih nggak ngepost di blog tercinta sebangsa dan setanah longsor. Ketauan sih banyak banget sarang laba-laba, sarang semut, sarang tawon, sampe saranghaeyo #lho.
Oiya, jadi gini......... Berhubung gua orangnya kayak 'Phineas and Ferb' jadi gua selalu mengisi liburan musim panas dengan melakukan kegiatan nan hipster #pret. Yap, gua mengikuti program sekolah yang bernama 'Tafakur Alam', jadi intinya program ini adalah lebih mendekatkan kita kepada Sang Pencipta & Alam. Oke-oke, daripada kebanyakan babibu mari kita mulai, tapi sebelum mulai ada baiknya kalian para readers sejati menyiapkan cemilan, minuman atau sebagainya karena tulisan ini akan mengajak kalian berfantasi dengan pikiran anda. Oke mulai. Cekidot.~

Intro:
Jadi, program TA kali ini di adakan di salah satu tempat di daerah Bogor, sebut saja tempatnya bernama 'Beverly Hills'. Selama program TA, gua sebagai panitia dijabatkan sebagai Tim Keamanan. Tim Keamanan ini sebenernya nggak terlalu banyak, tapi cukup lah selama 2 hari. Oiya, selama gua bertugas, gua selalu di temani dengan salah satu teman gua yang ngakunya anak pesantren gontor (padahal emang), sebut saja namanya Aslam (nama sebenarnya), jadi doi selalu ada disaat gua juga ada :|
Oiya, karena ceritanya bakal panjang kalo dijadiin paragraf & bikin bosen dibaca, mending gua jabarin dengan point-point aja, berikut point-pointnya. Here they are.

Day 1
1. Siang (setelah dzuhur) s.d. matahari terbenam a.k.a Maghrib. Tugas: Berjaga di sekitar Aula. Selama bertugas masih lancar-lancar aja tanpa adanya hambatan.
2. Matahari Terbenam (Maghrib). Tugas: Berjaga di sekitar pintu gerbang. Temen gua Aslam melihat sesuatu melompat dari pohon bambu, namun masih belum ada perhatian berlebih. FYI aja di samping pintu gerbang terdapat pohon bambu.
3. Karena di pos sangat sepi, kami berdua memutuskan untuk duduk-duduk di warung yang dekat dengan pintu gerbang, namun saat kami melewati pohon bambu, alangkah terkejutkan kami karena kami merasakan yang namanya goosebump (baca: Merinding, red) secara hebat.
4. Kami menanyakan kepada bapak-bapak penjaga warung tentang keadaan villa ini. Menurut bapak ini villa  ini biasa-biasa saja, namun ada salah satu titik dimana tempat itu bisa dikatakan 'angker'.
5. Saat adzan isya saya memutuskan untuk shalat, dan tidak menjaga pos karena ada Aslam beberapa guru yang menjaga pos pintu gerbang.
6. Setelah Shalat Isya. Saya sedang berjalan ke pos. Nah keganjilan pun muncul, saat saya sedang berjalan sendirian, ternyata ada suara wanita sedang menjerit-jerit sangat kencang. Saya pun berlari :| Dan ternyata suara jeritan itu berasal dari titik dimana yang di ceritakan bapak penjaga warung
7. Melihat saya berlari, teman saya bernama Panji menghampiri saya. Saya menjelaskan apa yang terjadi dan ternyata Panji tidak mendengar saat suara jeritan, melainkan mendegar suara tertawa. Mungkin saat saya berlari suara jeritan itu berubah menjadi suara tertawa.
8. Pukul 9 s.d. 12 malam, tidak ada keganjilan karena kami dan alumni sedang duduk-duduk di warung.
Day 2
9. Setelah duduk diwarung, Tim keamanan pintu gerbang dan alumni-alumni mencoba untuk mengelilingi keadaan di sekitar villa.
10. Nah! Saat di dekat pos yang terdapat lentera, salah satu alumni mendengar adanya suara tertawa wanita.
11. Pukul 1.30. Setelah berkeliling, saya, Aslam, dan salah satu alumni bernama Hanif, berjalan menuju pos pintu gerbang karena tidak ada yang berjaga.
12. Dan saat hampir sampai ke pos, kami melihat seperti ada yang berjaga, namun setelah didekati ada sesosok bayangan putih yang ada di pos berlari sangat cepat menuju pohon bambu dan menghilang. Dan ternyata pos tersebut tidak ada yang berjaga sama sekali.
13. Kami pun tidak jadi berjaga di pos tersebut, dan kembali mengajak satu alumni lagi yang bernama Galih.
14. Karena sudah berempat akhirnya kami berjaga di pos pintu gerbang. Namun ada salah satu titik yang menjadi pusat perhatian, dan Galih pun menyetel lagu surat-surat Al-Quran.
15. Karena suasana makin aneh, kami memutuskan untuk tidak berjaga di pos pintu gerbang.
16. Kami pun mencari pos yang lain yang belum diisi & istirahat sejenak
17. Sekitar pukul 2.30 kami memutuskan untuk tidur sejenak di pos tersebut.
18. Sekitar waktu Subuh, saya & Hanif terbangun, dan ternyata pos yang tadinya ramai menjadi 4 orang.
19. Kami memutuskan ke aula untuk shalat subuh. Saat sedang perjalanan ke aula, dan BANG! kami mendegar suara wanita sedang tertawa, kami pun berjalan pelan-pelan dengan membaca kalimat-kalimat Allah SWT.
20. Setelah Shalat Subuh, saya pun memutuskan untuk tidur di aula panitia.

Oke mungkin itu saja point-point yang dapat saya berikan, tujuan saya memposting ini hanya untuk sharing pengalaman saja, tanpa harus menjudge suatu tempat.
Pesan moril dari cerita di atas adalah
"Jangan lupa untuk memberi salam jika datang ke suatu tempat, apalagi di tempat yang asing."

Oke sekian dari cerita "Pengalaman Selama Tafakur Alam". Mohon maaf jika alurnya terbelit-belit dan segala bentuk kekurangan dalam teks, Semoga tulisan ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua (jika ada & perlu).
Akhir cerita, Wassalamuallaikum Wr. Wb.
Sekian dan terima gaji.~

Komentar

Postingan Populer